"Tradisi 'halal bil halal' tidak dikenal di dunia termasuk di Arab Saudi. Hanya orang Indonesia yang menemukan dan mentradisikan kegiatan itu," kata Zainal Abidin dalam ceramahnya pada acara malam 'halal bil halal' di lapangan Watulemo, Palu, Senin (5/9) malam.
Zainal Abidin mengatakan, orang Arab sendiri tidak mengerti dengan kata 'halal bil halal'. Sebab, kata tersebut tidak dikenal dalam struktur bahasa Arab. Meski demikian 'halal bil halal' emmiliki banyak manfaat, salah satunya sebagai jalan menuju penyelesaian masalah.
"Sebab itu kalau ada masalah bisa diselesaikan dengan cara 'halal bil halal'," kata Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Datokarama Palu itu.
Menurut Zainal, melalui 'halal bil halal' seluruh perbedaan bisa disingkirkan. Dia mengingatkan, agar perbedaan suku, agama, maupun pandangan politik, tidak menyebabkan masyarakat bercerai-berai dan bertikai satu sama lainnya.
Selain membahas kata "halal bi halal', Zainal juga menjelaskan, kalimat 'minal aidin walfaidzin'. Menurut Zainal, meski kalimat itu diambil dari bahasa Arab, orang Arab sendiri juga tidak mengerti dengan kalimat "minal aidin walfaidzin' tersebut. Karena kalimat itu tak dikenal dalam struktur bahasa Arab.
Dia mengatakan, bangsa Arab dalam menjalankan tradisi Lebaran hanya dengan bersalaman tangan dan berciuman pipi. Tradisi itu juga ternyata sudah mulai mentradisi di Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika berkenan silahkan komen nya